Tugas 3 literature review pada objek desain
![]() |
sumber: Nailah Rihhadatul Aisy |
Jurnal 1
Judul: Analisis Semiotika Struktur Ferdinand De Saussure pada film 'Berpayung Rindu'
Pendekatan/persepektif: Deskriptif Kualitatif
Teori: Ferdinand De Saussure mengemukakan bahwa semiotika umumnya digunakan sebagai alat mendefinisikan kategori dari tanda yang bisa mempresentasikan sesuatu. Dalam teori semiotika strukturalisme saussure menggunakan sistem bahasa seolah sudah menjadi kesepakatan bersama oleh semua pengguna bahasa.
Analisis: Dilihat dari penanda (signifier) dan penanda (signifier) beserta pesan moral yang terkandung film ini juga menampilkan beberapa adegan visual dan teks yang memiliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap seseorang.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian analisis terkait pada film yang ditampilkan. film ini tidak terlepas dari kemampuan sutradara dalam membaca situasi dan menyesuaikan kondisi zaman.
Jurnal 2
Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure pada novel 'Manjali dan Cakrabirawa' karya Ayu Utami
Pendekatan/persepektif: Jenis penelitian
semiotika adalah penelitian penanda dan petanda dan digunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Teori: Dalam novel Manjali dan Cakrabirawa terdapat tanda makna yang dapat diteliti dengan kajian semiotika Ferdinand De Saussure. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah analisis semiotika Ferdinan De Saussure pada Novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami? Dalam upaya mengungkap signifier dan signified yang terdapat dalam novel Manjali dan Cakrabiawa karya Ayu Utami.
Analisis: Berdasarkan hasil analisis data Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada fokus 'penelitian yaitu analisis semiotika berdasarkan teori Ferdinand De Saussure yang terdiri dari analisis signifie atau signifiant, Dalam novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami pada novel Manjali dan Cakrabirawa merupakan buku perpaduan
antara roman, sejarah, misteri dan juga hal mistik yang ditulis oleh Ayu Utami. Alurnya tak hanya menambah wawasan, terkadang membuat berdebar
penasaran bahkan gregetan. buku ini tergolong ringan dan mudah diikuti.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini
adalah, bahwa penanda dan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda. Penanda yang berupa bentuk sedangkan petanda merupakan konsep. Dengan demikian, keduanya akan membentuk sebuah tanda yang memiliki arti atau makna. Memaknai sebuah tanda melalui pemaknaan pada dua hal, yakni signifier (penanda) dan signified
(pertanda). Dalam novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami ditemukan 17 kutipan yang menunjukkan konsep semiotika Ferdinand De Saussure yaitu signifier dan signified.
Jurnal 3
Judul: Nilai-Nilai Budaya Dalam Lagu Ndas Gerih Karya Denny Caknan; Studi Semiotika Ferdinand De Saussure
Pendekatan/persepektif : Penelitian ini memakai pendekatan deskriptif kualitatif
Teori: Denny Setiawan atau Denny Caknan tergolong sukses menggugah generasi milenial untuk melek
budaya lewat karya-karya musiknya yang bernuansa daerah. Denny mulai dikenal publik ketika
lagu ciptaannya yang berjudul Kartonyono Medhot Janji viral di tahun 2019 silam. Pada penghujung tahun 2020 Denny merilis lagu baru yang berjudul Ndas Gerih. Lagu ini terbilang unik karena lirik lagu ditulis menggunakan 3 bahasa, yakni bahasa Jawa, Indonesia dan Inggris, dengan jumlah penonton lebih dari 30 juta dan menuai 27 ribu komentar. Tidak hanya itu, visualisasi dalam video klip lagu tersebut sarat dengan nilai-nilai tradisi dan budaya lokal.
Analisis: Berdasarkan hasil analisis semiotika Tujuan khusus dalam kajian ini yaitu; menemukan arti sebenarnya dari lagu Ndas Gerih, memetakan isi lagu sesuai dengan instrumen penelitian, dan mencari unsur budaya yang diangkat pada lagu Ndas Gerih ditinjau dari perspektif semiotika Ferdinand De Saussure. Dari beberapa tujuan tersebut nantinya akan ditarik kesimpulan mengenai bagaimana nilai nilai budaya yang disampaikan Denny Caknan melalui lagu Ndas Gerih.
Kesimpulan: Lagu Ndas Gerih ciptaan Denny Caknan dan Lek Dahlan tidak hanya sekedar hiburan bagi masyarakat Indonesia. Lagu ersebut sekaligus merupakan media mentransmisikan nilai-nilai kebudayaan yang sedemikian kental kepada khalayak. Nilai nilai kebudayaan secara spesifik tersematkan atau tertuang dalam lirik lagu, musik pengiring, atau visualisasi pada video klip.
Alasan mengapa memilih Objek Desain Lagu Tulus yang berjudul 'diri'
Lagu ini saya dengarkan ketika saya sedang merasakan kesedihan dan merasakan kesulitan pada kehidupan yang selama ini saya jalanin. Lagu ini menceritakan tentang sebuah masa lalu seseorang yang mencoba untuk bisa bangkit dari keterpurukan yang sedang di alami, dan lagu ini pun mengajak kita untuk berani berdamai dengan diri kita sendiri dengan terus mencoba memaafkan semua kesalahan yang pernah kita lakukan dimasa lalu. Lalu, mencoba mengajak berbicara jujur dengan diri sendiri bisa menjadi cara yang tepat untuk memahami diri.
Alasan saya memilih lagu tulus yang berjudul 'diri' ini dikarenakan saya ingin mengenalkan ke semua teman teman yang membaca ini bahwa lagu tulus ini bermakna dan memiliki arti yang sangat dalam mengenai hal diri sendiri yang sering merasakan kesedihan atau keterpurukan, mungkin untuk orang orang yang seperti saya yang suka merasa sendiri disaat merasakan kesedihan akan merasakan tenang dengan lagu ini. mulai dari lirik lagu 'katakan pada dirimu semua baik-baik saja' yang sangat berarti buat diri saya kalo semuanya akan menjadi baik baik saja. mungkin akan jauh lebih baik lagi jika saya berterima kasih kepada diri saya sendiri.
Tidak heran jika Tulus selalu mampu menghadirkan lirik lagu yang menyentuh dan semakin matang mengedepankan keeleganan Bahasa Indonesia. Diberi judul ‘Manusia’ karena album ini adalah representasi dari lagu-lagu di dalamnya yang menceritakan ragam dinamika rasa manusia.
Pendekatan/persepektif: Penelitian ini memakai pendekatan deskriptif kualitatif
Teori: Dari sekian banyak list single yang ada di album tersebut, lagu Diri menjadi salah satu yang paling banyak dibicarakan masyarakat indonesia. Lagu tersebut, meski tidak dijadikan single utama, dinilai mampu mewakili perasaan para penggemarnya. Lagu Diri sukses mandapatkan sambutan hangat sehingga trending di beberapa platform medsos.
Analisis: Berdasarkan hasil analisis identifikasi peneliti terhadap lagu karya Tulus dalam album Manusia yang berjudul “Diri” menggunakan teori semiotika oleh Fredinand De Saussure, ditemukan tanda berupa penanda (signifier), petanda (signified), dan aspek signifikasi yaitu hubungan antara penanda dan petanda sehingga dapat diketahui makna pesan motivasi yang terkandung dalam lagu berjudul “Diri” tersebut tak lain ialah penerimaan diri dan berbicara jujur pada diri sendiri merupakan kunci bahagia seseorang.
Oleh sebab itu, besarnya antuasiasme penikmat musik Tulus akan lagu Diri ini, serta dekatnya lagu ini dengan kondisi sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya menjadi daya tarik tersendiri untuk dianalisis lebih lanjut. Guna memahami bagaimana makna-makna motivasi yang terkandung dalam lagu tersebut dari sudut pandang analisis semiotika Sassure mencoba memberikan semangat terhadap para pendengarnya.
Kesimpulan: maka dapat ditarik kesimpulan secara garis besar lagu “Diri” karya Tulus berusaha merangkul dan mengajak pendengarnya untuk memiliki pandangan yang lebih terbuka lagi mengenai diri sendiri serta menyadari akan pentingnya self-love. Selain itu, pada lagu “Diri” karya Tulus, peneliti juga menemukan makna pesan motivasi yaitu penerimaan diri yaitu dengan
mencintai diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar